Selasa, 13 April 2010

cari anak


Kesal Atau Jri?
Oleh: Alline
Shanty lorenza namanya. Dia adalah anak blasteran Indonesia – Belanda. Dia sangat cantik. Tapi di matanya Katy, Mina, dan Khasan, dia sangat menyebalkan!
Dia orangnya narsis bangat. Dia juga tidak nggak suka nolong orang. Seperti pagi ini. Mina sedang sakit kepala. Lalu, dia ingin ke toilet. Hera, sang ketua kelas, memnta Shanti menemani Mina ke toilet, tapi Shanti menolak. Katanya, toilet itu bau.
Sekarang, pelajaran Matematika. Di depan Guru-guru Shanti berubah 180 derajat. Didepan teman, dia sombong. Tapi didepan guru dan keluarganya, dia seperti bidadari di kayangan.
Bu Lina datang sambil membawa setumpuk buku Murid. Tiba-tiba, buku itu terjatuh. Katy segerah membantu Bu Lina. Tapi, lebih dulu Shanti. Dia memandang Katy dengan sinis. Katy yang kesal segerah duduk di tempatnya.
Pukul dua belas tepat. Katy, Khasan, dan Mina pulang bersama naik sepedah. Ketika sudah sampai di tengah jalan, mobil shanti melintas. Dia membuka jendela mobilnya.
“ Hari gini? Masih naik sepedah? Mobil, dong!” Seruh Shanti dengan lompat dan SUPERMUKAAN.
“ Maunya apa sih, Shanti itu?” tanya Khasan.
“ Sudah, biarkan saja. Biar dia sadar diri! “ jawab Mina sebal.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Mereka berpisah di jalan Alkateri.
Khasan dia merasa paling buruk nasibnya. Rumahnya ada didepan rumah Shanti! Dia melihat shanti bermain dengan sepupunya, Clarissa, yang tingal di Jerman. Clarissa yang tidak sengaja melihat Khasan segerah menuju ke rumah Khasan.
Khasan memasukan sepedanya kedalam garasi.dibelakangnya, Clarissa mengejar, Shanti melihat dengan tatapan kesal. Kemudian, Shanti masuk kedalam rumahnya.
“Khasan! “ panggil Clarissa.
Khasan terkejut. Dia melihat Clarissa
“Hai! Apa kabar?” tanya Khasan.
“Baik ... alwais good,” jawab Clarissa.
Khasan dan Clarissa kemudian masuk ke dalam rumah. Mereka mengobrol di kamar Khasan.
“Kenapa sih, Shanti itu selalu ingin menang? Sombong lagi! Apa sih, yang dipikirkan oleh Shanti, Clarissa?” tanya Khasan sebal.
“Kamu mau tahu ngak? Ini fantastis. Ini rahasia terbesar dari Shanti.” Kata Clarissa.
“Dia seperti itu karena ingin mencuri perhatian,” jawab Clarissa.
“Yang itu aku sudah tahu,” kata Khasan.
“Dia melakuakannya untuk mendapat teman! Dan katanya, dia ingin berteman denganmu,” kata Clarissia.
Perkataan Clarissia membuat Khasan kaget.
“Kamu bercanda Clarissa! Dia saja kalau didekati marah-marah!” seru Khasan.
“Ya sudah, kalau tidak percaya. Eh, aku pulang dulu, ya.
Aku lupa aku akan pergi dengan .....,”kata Clarissa terputus.
“Shanti,kan? “ tanya khasan.
Clarissa mengganguk. Khasan mengantar Clarissa sampai ke pagar. Clarissa berlari menuju kerumah Shanti.
Eh, Khasan. Mamamu ada?” tanya Tante Ririn. Khasan mengelek. Tante Ririn dan Khasan masuk ke dalam rumah.
“Tante ... Aku mau curhat, nih,” kata Khasan,
“Apa?”
“Aku punya teman. Namanya Shanti. dia itu cantik, kaya, dan pintar!” kata Khasan memulainya. “Tapi, dia sombong,Tante ...! aku khan sebel,” lanjutnya.
“Kamu ini iri. Bukan kesal,” kata Tante Ririn.
“Hah? Yang benar, Tante.?! “Tanya Khasan. “Tapi, terkadang juga Khasan merasa irih terhadap Shanti, sih...”
“Khasan ... kenapa harus iri, sih? Dia punya kelebihan, kamu punya kelebihan. Jangan irih gitu, ah. Santai saja,”Kata Tante Ririn menasihati Khasan.
Khasan mengangguk.
Tak lama kemudian, Ibunda khasan datang. Mama dan Tante Tirin langsung asik ngobrol. Tingallah Khasan sendiri. Tapi, kemudian terdengar suara ketukan. Khasan membuka pintu. Dia terkejut. Shanti!
“Mau apa kesini? Masuk rumah juga nggak izin,”Kata Khasan sinis.
“Aku....,” Kata shanti gugup,”Mau mita maaf atas perbutanku. Kamu dengar, kan, apa yang dibilang Clarissa tadi siang?” tanya Shanti.
“Boleh ... asal kamu berubah. Hanya itu syaratnya,” jawab Khasan.
“Terimah kasih! Akhirnya, aku punya teman!” seru Shanti memeluk Khasan.
Khasan membalas pelukan Shanti.
Aaah, akhirnya air dan api bersatu, deh!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda